; charset=UTF-8" /> Beredar Info, PLN Tanjungpinang Hutang Ratusan Juta Pada Penyuplai BBM - | ';

| | 2,728 kali dibaca

Beredar Info, PLN Tanjungpinang Hutang Ratusan Juta Pada Penyuplai BBM

Inilah kantor PT PLN Tanjungpinang yang diduag membohongi rakyat Tanjungpinang.

Inilah kantor PT PLN Tanjungpinang yang diduga membohongi rakyat Tanjungpinang terkait alasan pemadaman listrik.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Alasan PT PLN Cabang Tanjungpinang yang menyebabkan pemadaman karena mesin rusak, diduga bohong belaka. Karena, radarkepri.com mendapat bocoran info penyebab utama byar pet ala PLN ini diduga karena hutang bahan bakar minyak (BBM) yang menumpuk hingga ratusan juta rupiah pada Pertamina dan pihak ketiga.

Hal inilah yang membuat PLN Tanjungpinang tidak transparan, karena disinyalir uang untuk membeli BBM tersebut dikorupsi.”Baru dua bulan tahun 2015 ini, hutang PLN Tanjungpinang pada penyuplai BBM ratusan juta.”sebut sumber yang meminta namanya tidak ditulis.

Masih sumber yang.”Bohong aja alasan PLN bilang mesin rusak, yang sebenarnya pihak penyuplai BBM tidak mau memberikan minyak karena hutang yang lama belum dibayar.”terang sumber.

Karena itu pula, lanjut sumber, untuk menghemat minyak.”Pihak PLN sengaja mematikan mesinya sehingga terjadi pemadaman bergilir seperti sekarang ini.”ujarnya,

Hanya saja, masih kata sumber.”Apa berani aparat penegak hukum mengusut penyebab menumpuknya hutang itu. Karena, seperti diungkapkan ketua komisi VII DPR-RI, bahwa ada mafia di PLN, itu benar.”tutupnya.
Hingga berita ini dimuat, media ini belum berhasil menjumpai Majuddin, pimpinan cabang PT PLN Tanjungpinang guna konfirmasi dan klarifikasi terkait hal diatas.(irfan)

Ditulis Oleh Pada Sel 03 Mar 2015. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

1 Comment for “Beredar Info, PLN Tanjungpinang Hutang Ratusan Juta Pada Penyuplai BBM”

  1. biaya pemeliharaan juga banyak yg menguap

Komentar Anda

Radar Kepri Indek